Malaysia tahun 2009 memesan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui PT Jasa Tama Widya Perkasa, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebanyak 10.000 orang.
Komisaris Utama PT Jasa Tama H MSN Kasdiono kepada wartawan di Mataram, Minggu (1/11), mengatakan, dari jumlah tersebut realisasinya baru sekitar 30 persen.
Dikatakan, pihaknya tidak mau monopoli dalam memberangkatkan calon TKI, terutama ke Malaysia, sehingga jatah tersebut dibagi kepada sejumlah PJTKI yang ada di daerah ini.
Kasdiono mengatakan, para calon TKI yang berangkat ke luar negeri sebagian besar tamatan sekolah dasar (SD), bahkan tidak tamat, sehingga mereka kebanyakan bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Walaupun demikian, calon TKI tetap diakses. Sebab, jika tidak maka akan menambah jumlah pengangguran di daerah ini.
Dalam pemberangkatan calon TKI, mereka rata-rata membiayai diri sendiri dengan meminjam uang kepada tetangga ataupun keluarga dengan bunga yang sangat tinggi.
"Sebelumnya, sejumlah calon TKI mendapat dana talang dari pemerintah yang dianggarkan melalui APBD, namun sejak beberapa tahun terakhir ini dana talang tersebut ditiadakan," kata Kasdiono.
Sebelumnya Gubernur NTB KH M Zainul Majdi mengatakan, mulai tahun 2009 tidak ada lagi dana yang disediakan melalui APBD untuk biaya pemberangkatan calon TKI asal daerah ini.
"Sebab, yang membiayai calon TKI kini sudah banyak termasuk dari pihak perbankan," kata Kasdiono.
Tahun-tahun sebelumnya memang dari APBD NTB disediakan dana sekitar Rp 15 miliar untuk membantu calon TKI mencari nafkah ke luar negeri berbentuk pinjaman tanpa bunga. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi para rentenir karena jika calon TKI meminjam uang di rentenir, bunganya 100 persen, yakni jika mereka meminjam Rp 2 juta yang harus dikembalikan Rp 4 juta.
"Dengan demikian, calon TKI yang berangkat ke luar negeri rata-rata membawa utang dan separuh gajinya dikirim untuk membayar utang di rentenir," katanya.
Di NTB cukup banyak PJTKI baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa, tetapi masih ada saja calon TKI yang berangkat melalui calo sehingga jika tertangkap, dia dideportasi.
"Sementara jumlah calon TKI NTB yang bekerja ke luar negeri setiap tahun rata-rata 35.000 orang hingga 40.000 orang dan mereka rata-rata berhasil," ujar Kasdiono.
Wow, Malaysia Pesan 10.000 TKI
01 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar